Sabtu, 22 Agustus 2009

Pose Seksi Inilah Penyebab Polisi Dipecat


MIDLAND, Seorang anggota polisi di Midland County, Texas, AS, dipecat dan tiga polisi lainnya diskors tanpa gaji. Sebab, mereka membiarkan pelayan bar berpose di atas mobil patroli sambil menenteng senapan polisi.

Insiden terjadi pekan lalu di pelataran parkir Twin Peaks Restaurant & Bar. Ulah usil itu diketahui setelah warga melaporkan adanya seorang pelayan menenteng senapan. Polisi pun dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memastikan apa yang terjadi.

Di sana mereka hanya mendapati pelayan seksi dengan senyum menggoda sedang berpose di atas mobil patroli. Saat diperiksa, wanita yang tidak diungkapkan identitasnya itu mengaku dipinjami senapan oleh seorang polisi.

Uji Nyali, Pencuri Targetkan Operasi di Kantor Polisi


KOMPAS.com — Seorang pencuri nekat melakukan aksi di tempat yang menantang. Bukan rumah yang ditinggalkan pemilik yang menjadi sasaran, melainkan kantor polisi. Kepala Polisi Steve Scibelli mengatakan, kejadian itu cukup memalukan karena seorang pencuri berani masuk ke kantor polisi dan membawa kabur sebuah radio, dua senjata, dan sebuah mobil patroli Victoria Crown.

Satu hal yang tidak terlalu memalukan adalah polisi cepat menangkap pencuri itu. ”Saya sangat kecewa dengan pencurian itu. Ini sangat memalukan,” kata Scibelli kepada koran The Register-Guard.

Si pencuri, Robert Lloyd Finder (26), kini berada di penjara di kabupaten Coos, Oregon, Rabu (19/8), dan menghadapi banyak tuduhan, mulai dari pencurian, kepemilikan barang hasil curian, memasuki tempat orang tanpa izin, penggunaan mobil tanpa izin, hingga mengendarai mobil dengan ugal-ugalan. Scibelli yang mengepalai 16 petugas itu mengatakan, pencurian dan pembobolan kantor polisi itu terjadi saat semua polisi meninggalkan kantor untuk menanggapi panggilan soal adanya penyerangan di tempat lain.

Finder kebetulan lewat di kantor itu yang sedang kosong. Dia tersadar sebagian besar mobil polisi tidak ada di tempat parkir. Polisi berhasil menangkap Finder ketika dia berupaya menjual senjata curian keesokan harinya.

”Tidak disangka, ada orang yang memiliki nyali sebesar itu,” komentar Scibelli. Mungkin Finder juga senang menguji nyalinya

Heboh Berfoto Bugil di Tengah Penumpang Kereta


NEW YORK, Kehebohan terjadi di kereta bawah tanah di New York. Seorang wanita muda nan cantik tiba-tiba melepas semua pakaian hingga bugil. Penumpang kian terhenyak ketika seorang fotografer muda bergegas menjepretkan kameranya.

Rupanya itu adalah rangkaian aksi fotografer Zach Hyman untuk mengambil gambar model bugil di tempat-tempat umum. Aturan mainnya, Hyman hanya memiliki waktu 30 detik untuk mengambil 10 gambar model bugil yang saat itu diperankan Jocelyn Saldana (19).

Untuk menghindari penangkapan polisi, Hyman (22) menyediakan uang jaminan plus pengacara andal untuk bernegosiasi ketika tiba-tiba polisi datang. Hyman juga merancang sesi pemotretan model bugil di Times Square dan Chinatown.

Dalam sesi pemotretan di kereta bawah tanah, seorang penumpang wanita sempat berteriak histeris dan seorang pria tua terguncang karena terkejut.

Sebanyak 14 foto bugil hasil karya Hyman dipamerkan di Chair and Maiden Gallary di Manhattan, Kamis (20/8). Hyman bersikeras hasil karyanya mengandung nilai seni, bukan pornografi.

15 Orang "Los Alamos Lab" menguasai berbagai virus mematikan!

Jakarta - Keberadaan sampel flu burung strain Indonesia di sebuah laboratorium persenjataan di bawah departemen energi, Amerika Serikat, sungguh mengejutkan dan menimbulkan banyak spekulasi. Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak WHO mengapa sampel virus flu burung strain Indonesia ada di laboratorium senjata biologis di New Mexico, Amerika Serikat (AS).
Indonesia mengirimkan 58 virusnya ke collabrating center (pusat rujukan) WHO hanya untuk kepentingan konfirmasi positif korban penyakit mematikan itu.
Memang, di situs resmi lembaga penelitian ini disebutkan bahwa Los Alamos hanya merilis beberapa data sequencing virus H5N1 strain Indonesia bersama-sama dengan virus H5N1 dari seluruh dunia lainnya. Data sequencing virus memang bisa didapat Los Alamos dari mana saja tanpa harus memiliki virus. Departemen Kesehatan Indonesia sendiri membuka data sequencing sampel flu burung di Genom Bank, untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Namun, istilah realease yang digunakan oleh laboratorium itu lebih membuktikan bahwa data sequencing itu merupakan hasil penelitian langsung pada virus H5N1 di laboratorium pencipta bom atom untuk Hiroshima dan Nagasaki semasa perang dunia kedua, 1945.
Keberadaan virus Indonesia di Los Alamos ini menyebabkan seorang pejabat di markas besar WHO di Jenewa dipecat. “Kami akui memang ada orang jahat di dalam WHO, dan kami sudah memecatnya,” demikian Direktur Jenderal WHO Margareth Chan kepada Menteri Kesehatan RI, di Jenewa beberapa waktu lalu.

Salah satu bagian yang menjadi kontroversi dalam buku "Saatnya Dunia Berubah! Tangan Tuhan di Balik Virus Flu Burung" tulisan Menkes Siti Fadilah Supari adalah adanya tudingan konspirasi WHO dan AS. Virus H5N1 strain Indonesia yang jenisnya lebih ganas diduga dijadikan senjata biologi oleh AS.

Dalam buku setebal 182 halaman yang diterbitkan pada 6 Februari 2008, Menkes menulis dugaan soal pembuatan senjata biologi oleh AS itu di sub bab Misteri Los Alamos pada halaman 16.

Dugaan itu muncul ketika Siti membaca berita di harian The Straits Times terbitan Singapura bertanggal 27 Mei 2006 dalam artikel berjudul "Scientists split over sharing of H5N1 data".

Dia mengetahui, kenapa para ilmuwan di dunia tidak semuanya bisa mengembangkan vaksin flu burung. "Ternyata para ilmuwan di dunia tidak semuanya bisa mengakses data sequencing DNA H5N1 yang disimpan di WHO Colaborate Center (CC)," papar Siti.

Dalam artikel itu juga disebutkan, entah bagaimana caranya, data yang disimpan WHO CC ternyata disimpan di Los Alamos, bahkan juga seed virusnya, bahan vaksin. "Selama ini data sequencing H5N1 yang kita kirim ke WHO CC hanya dikuasai oleh ilmuwan-ilmuwan di Los Alamos National Laboratory di New Mexico, AS," tutur Siti.

Fakta itu tentu mengejutkan bagi Menkes, "Karena laboratorium Los Alamos berada di bawah kementerian energi AS. Di laboratorium inilah tempat dirancangnya bom atom untuk mengebom Hiroshima di tahun 1945. Tampaknya laboratorium ini tempat riset dan pembuatan senjata kimia di AS. Alangkah ngerinya," tulis Siti.

"Data sequencing DNA diberlakukan sebagai hak mereka yang berada di Los Alamos. Kapan akan dibuat vaksin dan kapan akan dibuat senjata kimia," tambah Siti.

Atas informasi itu, Siti mengaku berupaya membuka akses bagi siapa saja untuk bisa mendapatkan data sequencing DNA H5N1 strain Indonesia. Setelah bertemu para pakar, diputuskan Indonesia akan mentransparankan data sequencing DNA virus H5N1 untuk perkembangan ilmu pengetahuan agar tidak dimonopoli oleh sekelompok ilmuwan saja.

"Dan pada tanggal 8 Agustus 2006, sejarah mencatat Indonesia mengawali ketransparanan data virus yang sedang melanda dunia, yakni dengan cara mengirim data yang tadinya disimpan di WHO, dikirim pula ke Gene Bank," papar Siti.

Tindakan yang berani itu , lanjut Siti, tentu saja mendapat apresiasi luar biasa para ilmuwan dunia karena berhasil menerobos sistem yang tertutup selama puluhan tahun menjadi terbuka.

Pernah dengan Los Alamos? Di sini, sekitar 63 tahun lalu, bom atom yang menghancurkan Hiroshima dirancang. Di sini pula, sekarang, misteri sampel virus dari seantero dunia, tersimpan. Misteri itulah yang dibongkar wanita bernama Siti Fadilah Supari.

Selama puluhan tahun, jika Badan Kesehatan Dunia (WHO) menerima sampel virus dari seluruh dunia, data sequencing-nya disimpan di sini. Dikuasai laboratorium pemerintah AS, di bawah Kementerian Energi.

Laboratorium Nasional Los Alamos, namanya. Laboratorium di New Mexico itu terkesan sebagai tempat riset senjata kimia AS. Sampai terbongkar, tak satupun negara dunia yang mengetahui misteri Los Alamos.

Data DNA dan virus yang diterima menjadi hak tunggal peneliti Los Alamos. Tak ada yang tahu, diapakan sampel itu, termasuk sampel virus flu burung (H5N1). Membuat vaksin atau justru senjata kimia.

Dan, pembongkaran Siti Fadilah, berawal dari peristiwa Tanah Karo, Sumatera Utara, Mei 2006. Menteri Kesehatan itu mengirim surat kepada WHO. Isinya, minta data sequencing virus flu burung dari Tanah Karo dikirim ke Indonesia. Tujuannya agar ada transparansi, agar ilmu kedokteran tak terkootopsi kepentingan negara adidaya.

Gayung pun bersambut. WHO merespon surat Menkes. Data itu dikirim kembali ke Departemen Kesehatan. Oleh Siti Fadilah, data itu dikirim ke Bank Genom Dunia, biar ilmuwan sedunia bisa mengakses datanya.

Protes Siti Fadilah berujung pada penutupan Los Alamos. Para peneliti dan data sequencing dipindahkan ke Pentagon. Bisa jadi, 58 seed virus dari virus strian Indonesia, kini ada di Pentagon.

Siti Fadilah tak perlu kecewa. Perjuangannya soal virus H5N1 membuahkan hasil. Sidang Majelis Kesehatan Dunia (WHA), badan pengambil kebijakan tertinggi WHO, tahun lalu menyetujui Resolusi WHA60.28. Intinya, dunia internasional akan membuat mekanisme sharing virus yang adil dan transparan.

Dengan resolusi itu, WHO sepakat mengubah Global Influenza Surveillance Network (GISN) yang selama 60 tahun tak transparan dan adil. Kini, negara asal virus sangat dihargai. Salah satunya, dengan penyempurnaan standar dan kondisi sharing virus antara negara asal dengan Pusat Kolaborasi WHO (WHOCC).

Perubahan paradigma WHO biasanya mustahil terjadi. Tapi, Siti Fadilah berada di garda terdepan melawan ketidak adilan itu. Dia, dengan posisi tawar yang kuat, menghentikan pengiriman sampel H5N1 ke WHO.

“Saya tidak mau mekanisme lama karena sangat eksplotatif dan kolonialistik. Mereka memaksa kita memberikan barang secara gratis. Barang itu mereka modifikasi dan kita tidak berhak sama sekali atas vaksin itu. Bayangkan, itu terjadi selama hampir 60 tahun,” ujar Menkes.

Puncak perjuangan Siti Fadilah adalah ketika ia diundang berpidato pada sidang WHO di Jenewa, November 2007. Saat itu, Menkes secara tegas minta WHO tak lagi jadi kaki tangan negara industri.

“Saya katakan, WHO jangan menjadi kaki tangannya negara yang ingin menjajah bangsa lain. Jangan juga menjadi kaki tangannya kolonialis dan imperialistik. Saya berikan bukti bahwa virus H5NI yang dikirimkan ke WHO, ternyata dikomersialkan. Indonesia menuntut cara itu diganti dengan mekanisme baru yang adil dan setara,” katanya.

Maret mendatang, Siti Fadilah bersiap untuk menuju markas WHO di Jenewa. Kali ini, ia tidak perlu lagi bersusah payah memperjuangkan hak bangsanya. Hak dari Indonesia dan seluruh rakyatnya.

Sebuah kehormatan diberikan WHO kepada Indonesia. Mekanisme baru yang akan diresmikan pada sidangnya Maret 2008 mendatang. Dan dalam mekanisme baru itu, pemikiran dan keinginan Indonesia sangat diakomodir.

Siti Fadilah tetap rendah hati menyikapi keberhasilannya. Ia tidak kecewa walaupun perjuangannya ini tidak mendapatkan apresiasi yang pantas dari sesama anak bangsanya sendiri. Tidak ada tepuk tangan meriah saat bertemu dengan sesama anggota Kabinet Indonesia Bersatu, dalam sidang kabinet misalnya. Kecuali, ucapan selamat yang tulus dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Meutia Hatta.

Inilah 4 Macam Kebudayaan Indonesia yang diklaim Malaysia!!!


Sudah banyak budaya kita yang diklaim oleh Malaysia, misalnya bamboo malay yang ternyata sangat mirip dengan angklung, klaim lagu Rasa Sayange rakyat Maluku, Lagu jali-jali, Batik, bahkan kata-kata “cape deh…!” bisa diklaim Malaysia sebagai bahasa gaulnya…
Sebenarnya yang mau saya bahas adalah masalah utamanya. Banyak orang bilang bahwa Indonesia dinilai terlambat untuk mengklaim budayanya, sehingga hak cipta suatu budaya di Indonesia masih belum jelas. Walaupun sekarang Indonesia mulai tergerak pada hal itu, namun budaya Indonesia sudah banyak yang diklaim oleh Malaysia.

  1. Reog Ponorogo Diklaim Malaysia, MADIUN--MEDIA: Para sesepuh dan tokoh kesenian reog Ponorogo, Jawa Timur, kecewa dan akan berjuang mempertahankan kesenian reog Ponorogo yang kini diklaim sebagai kesenian asli oleh Malaysia.

    Salah seorang tokoh kesenian Reog Ponorogo, Ahmad Tobroni, Kamis, di Ponorogo, mengaku sangat kecewa saat mendengar kabar dari situs internet milik Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia yang mengklaim bahwa tarian Barongan yang mirip dengan kesenian reog Ponorogo tersebut

    adalah milik Pemerintah Malaysia.

    "Sebagai warga dan pecinta seni reog, saya meresa kecewa dengan sikap Malaysia dengan seenaknya mengklaim seni reog adalah miliknya. Untuk itu kami akan berjuang mempertahankan warisan budaya yang kami miliki," katanya.

    Menurut dia, dalam situs internet tersebut menyebutkan tari Barongan yang terdiri dari beberapa penari seperti dadak merak atau barong jathil, seorang raja dan bujangganong mirip dengan tarian kesenian reog Ponorogo.

    Selain itu di dalam portal tersebut dinyatakan tarian barongan ini adalah warisan melayu yang dilestarikan dan bisa dilihat di batu pahat Johor dan Selangor Malaysia.

    Beredarnya kabar tarian Barongan tersebut membuat warga Ponorogo dan instansi pemerintahan setempat sempat kaget. Pasalnya Pemerintah Kabupaten Ponorogo sendiri telah mendaftarkan tarian reog Ponorogo sebagai hak cipta milik kabupaten Ponorogo tercatat dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004 dan diketahui langsung oleh menteri hukum dan hak asasi manusia Republik Indonesia.

    Selain itu, kata Tobrani, sangat tidak relevan jika Malaysia mengklaim kesenian reog adalah miliknya karena selama ini untuk memiliki peralatan tersebut saja mereka membeli dari ponorogo.

    "Jadi tidak mungkin bila sebuah Negara memiliki kesenian kebudayaan dan tidak mampu membuat peralatannya sendiri," katanya.

    Untuk membuktikan hal itu, Tobroni juga sempat melakukan pengecekan ke beberapa perajin reog di Ponorogo dan hasilnya para perajin mengaku dalam tahun ini banyak mendapatkan order dari para pelangannya di Malaysia.

    "Itu adalah bukti bahwa Malaysia melakukan penjiplakan," katanya.
  2. Tari Pendet Diklaim Malaysia, Jakarta (Ansor Online): Klaim kebudayaan Indonesia oleh Malaysia kembali terjadi. Sebelumnya, tari Reog, lagu Rasa Sayange, batik, Hombo Batu, Tari Folaya diklaim oleh Malaysia, dan kini tari pendet menjadi rebutan. Hal ini berawal dari iklan pariwisata Malaysia yang menampilkan tari pendet. Iklan ini menimbulkan kritikan-kritikan di berbagai kalangan di Indonesia. Salah satu situs jejaringan berusaha menyuarakan kritikan mereka agar pemerintah lebih tegas untuk mempertahankan kebudayaan Indonesia. Seorang budayawan di Indonesia menyatakan bahwa ini merupakan kesalahan pemerintah. Kalangan lainnya, seorang artis dan penyanyi yang selalu menyuarakan nasionalismenya, dalam situs Twitter menyatakan bahwa Indonesia harus bersatu dengan tidak hanya menghina apa yang negara lain perbuat. Seharusnya kitalah yang lebih aktif menghargai budaya Indonesia. Tari pendet yang diklaim oleh Malaysia adalah tarian tradisional asal Bali. Tarian ini merupakan tari pemujaan yang banyak ditarikan di pura-pura. Tari pendet melambangkan penyambutan atas turunnya dewata kea lam dunia. Seiring dengan perkembangan jaman, seniman Bali menjadikan tari pendet sebagai tari selamat datang. Pendet dapat ditarikan oleh pria dan wanita.(vibizdaily.com)
  3. Lagu Maluku "Rasa Sayang-Sayange" di-klaim Malaysia, Anda pasti hafal atau setidaknya pernah mendengar lagu 'Rasa Sayang Sayange' kan?. Selama ini bangsa Indonesia mengenalnya sebagai lagu daerah dari Sulawesi/Maluku. Namun, saat ini lagu terkenal ini jadi lagu iklan pariwisata Malaysia.

    Dengan dijadikannya lagu ini sebagai sound track iklan pariwisata di Malaysia, maka diskusi mengenai lagu ini pun menjadi heboh. Apalagi, sudah banyak orang yang melihat iklan pariwisata ini diiklankan di televisi-televisi Malaysia. Orang Indonesia pun langsung teringat, "Lho.. lagu ini kan lagu Indonesia?"...

    Heboh lagu 'Rasang Sayang Sayange' ini juga menjadi bahan diskusi menarik di DetikForum. Banyak juga informasi yang berkembang di arena diskusi secara online tersebut.

    Siapa sebenarnya yang menciptakan lagu ini pertama kali? Apakah memang orang Malaysia ataukah orang Maluku? Jiplak-menjiplak lagu seperti ini sudah sering terjadi. Namun, agar masyarakat tidak bingung, tentu pemerintah Indonesia atau lembaga berkompeten sebaiknya menelusurinya.

    Anda bisa menyimak iklan pariwisata Malaysia yang menggunakan lagu 'Rasa Sayang Sayange' ini di http://www.youtube.com/watch?v=_J-WPdBSS6c atau di website resmi pariwisata Malaysia: http://www.rasasayang.com.my/index.cfm.

    Memang lirik lagu ini tidak sama dengan lagu Rasa Sayang Sayange yang beredar di Indonesia. Bahkan, ada tambahan lirik dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan India. Lirik dalam banyak bahasa ini memperlihatkan keragaman suku atau asal di Malaysia. Namun, dana yang digunakan iklan pariwisata Malaysia ini sama.

    "Tapi, ini adalah lagu Indonesia. Tidak ada bahasa Melayu pakai akhiran 'e' (Rasa Sayang Sayange)," komentar salah peserta diskusi. Intinya, peserta diskusi di detikForum mempertanyakan mengapa lagu Maluku itu dipakai iklan Malaysia.

    Kalau diperhatikan lebih jauh, ternyata lirik lagu yang digunakan Malaysia itu tidak menggunakan kalimat 'Rasa Sayang Sayange'. Tapi, Malaysia menggunakan lirik 'Rasa Sayang Sayang Hey...
  4. Batik Indonesia Di Klaim Milik Malaysia, Wah kenapa seh negara tetangga kita ini selalu cari masalah dan perkara sma orang INdonesia padahal dulu mereka sangat menghormati bangsa Indonesia dan mereka juga bisa seperti sekarang ini karena Indonesia.Kenapa seh sekarang Malaysia jadi asak ngomong dan asal ngaku2 aja barang milik Negara Indonesia kita ini apa karena sekarang Indonesia sedang jatuh dan warganya bodoh2 dan Malaysia dengan sombongnya sudah menjadi negara maju.Ada apa denganmu Malaysia???kenapa Kamu jadi begini menjadi bangsa yang gak berpendidikan dan mengaku2 punya Indonesia kamu akui juga.....jangan sampai terjadi PErang Dunia 3, JAKARTA - Departemen Hukum dan HAM (Depkum HAM) dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) akan mendaftarkan ratusan ribu kebudayaan Tanah Air yang sampai saat ini masih belum terdaftar sebagai hak kekayaan intelektual.

    Hal tersebut dilakukan dua instansi tersebut sebagai langkah antisipasi adanya klaim atas kebudayaan Indonesia oleh negara lain.

    "Kami bekerja sama dengan Budpar untuk mendaftarkan budaya kita di HAKI. Ada ratusan ribu seperti reog ponorogo, kesenian, patung, arca, belum lagi cerita rakyat seperti malin kundang. Lama-lama nanti itu diklaim pula," ungkap Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Andi Mattalatta usai mengikuti gerak jalan sehat dalam rangka pembukaan kegiatan Hari Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Sedunia ke-8, di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (27/4/2008).

    Sebagai contoh, menurut Andi saat ini seluruh produk batik hasil industri dalam negeri sudah diwajibkan diberi logo batik Indonesia.

    "Sekarang untuk batik Indonesia ada logo batik Indonesia. Sekarang semua batik produksi Indonesia diwajibkan mengenakan logo batik Indonesia, di luar itu berarti palsu," imbuhnya.(jri)

    sumber : okezone
 
download lagu indonesia. Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul Tested by Blogger Templates.